My Weekend Getaway: Jogja International Heritage Walk 2025

Akhir pekan lalu  saya memilih getaway yang berbeda: ikut Jogja International Heritage Walk 2025 tanggal 15–16 November. Sejak awal saya dan teman-teman eks Camino de Santiago  sepakat untuk menjalani program ini secara penuh—dua hari, masing-masing 20 km—menyusuri alam dan budaya Jogja di dua area berbeda, selatan dan utara. Setiap hari punya ceritanya sendiri.

Pause and Breathe

Kadang hidup terasa seperti perlombaan tanpa garis akhir. Kita terus berlari dari satu urusan ke urusan lain, mengejar tenggat, janji, dan ekspektasi — kadang sampai lupa bertanya apakah kita masih berjalan di arah yang benar atau tidak. Dalam pusaran kesibukan itu, tubuh bekerja tanpa henti, pikiran terus berputar, dan hati mulai kehilangan rasa.

Steps of Life: Between Running and Dancing

Dalam kehidupan yang sering terasa padat dan menekan, dua aktivitas sederhana — berlari dan menari — bisa menjadi cara kita untuk menemukan kembali ritme hidup yang sehat dan penuh sukacita. Di tengah rutinitas yang menuntut banyak hal dari tubuh dan pikiran, berlari dan menari mengingatkan kita untuk kembali pada esensi: bergerak, bernapas, dan menikmati kehidupan apa adanya.

Camino de Santiago, Berjalan Menelusuri Hati (bagian 4)

Hari ke 6 : O Pedrouzo – Santiago, Kamis 17 April 2025 19.2 km

Teman hidup saya selalu mengingatkan untuk minum 1 butir pil  asam mefenamet usai berjalan panjang. Hasilnya saya bisa tidur nyenyak, ketegangan kaki jauh berkurang dan bangun dengan tubuh lebih segar. Dan itulah yang saya lakukan setiap malam sepanjang hari-hari peziarahan. Dan memang untuk perziarahan ini, saya menyiapkan obat, vitamin dan aneka krim/semprotan untuk kaki yang lumayan komplit. Sehingga oleh kawan-kawan segrup saya dijuluki: ibu apotek.

emergency kit yang selalu ada di ransel
‘jampi jampi’ untuk kaki yang lelah

Camino de Santiago, Berjalan Menelusuri Hati (bagian 3)

Hari ke 3 : Palas de Rei ke Melide. Senin, 14 april 2025 (20 km)

Keindahan villa tempat kami menginap di desa Lodoso, Lugo, plus makanannya juga enak, bikin istirahat nyenyak, dan pagi bangun dengan tubuh lebih segar. Rute kami hari ke 3 ini lebih panjang, karena kami menginap di luar jalur Camino, sehingga pagi ini kami harus berjalan terlebih dulu ke Palas de Rei, untuk bergabung dengan jalur camino.

Camino de Santiago, Berjalan Menelusuri Hati (bagian 2)

Selama Camino

Kami mendarat di Madrid Kamis 10 April,  keesokan harinya kami ber 9 berangkat dari Madrid – sekitar 3,5 jam naik KA  ke arah barat – menuju Sarria. Hari Sabtu, 12 April 2022, kami  akan memulai peziarahan kami,  berjalan dari Sarria,  menuju  di Santiago de Compostela, sekitar 115 km.  Kota Sarria,  yang jalurnya lumayan rolling, saya langsung bisa memperkirakan, kira-kira akan seperti itulah jalan yang akan kami tempuh 6 hari ke depan.  Camino Frances ini ditempuh selama 6 hari, rata-rata  setiap hari,  kami berjalan 20 km. Semangat.

Camino de Santiago, Berjalan Menelusuri Hati (bagian 1)

Alam bersahabat, cerah, 9 April 2025, ketika  saya berada dalam penerbangan menuju Madrid dari Jakarta. Tak putus-putusnya saya bersyukur kepada Tuhan, “Puji Tuhan, akhirnya jadi juga saya menjalani peziarahan Camino de Santiago (selanjutnya disebut CdS).” Setelah bertahun-tahun sebelumnya memimpikannya, mendoakannya, agar suatu saat ini bisa terwujud.

Akhirnya kami tiba di Madrid…..

Camino de Santiago,  mulai saya tahu saat  membaca buku “Jalan Pulang” karya Maria Hartiningsih, sekitar  2019. Dan saya mulai memimpikan untuk pergi  ke sana, ketika berkenalan  dengan sang penulis dan banyak mendengar langsung tentang peziarahan ini, pada Februari 2020.

I’m Back…

“Anak hilang itu telah kembali,” komentar coach Valas ketika menemukan nama saya  bergabung ke wag JSJS bersama Valas. Yes, I’m back. Dan JSJS saya anggap sebagai  salah satu ‘jalan pulang’ setelah selama hampir 1 tahun pandemic dalam kegalauan.  Iya,  galau  menyesuaikan hidup yang mengalami banyak perubahan dan  galau harus menata ulang  prioritas-prioritas hidup di tengah situasi yang membingungkan dan mungkin juga tak sesuai harapan.   

I’m back and enjoy GBK